Bilbao UEFA 2020: Protes Massa Usai Dibatalkan UEFA

UEFA memutuskan untuk membatalkan Dublin dan Bilbao UEFA 2020 sebagai kota penyelenggaraan ajang Euro 2020. Langkah ini diambil setelah kedua kota tersebut gagal memberikan jaminan terkait kehadiran penonton. Laga yang awalnya diselenggarakan di ibukota Irlandia tersebut dipindahkan ke St. Petersburg. Sementara kota lain yang dipertimbangkan untuk menjadi alternatif lainnya adalah London serta Sevilla.

Gabung di 188Bet Sekarang

Keputusan UEFA Terkait Bilbao UEFA 2020

Asosiasi sepakbola Erokpa tersebut menjabarkan bahwa seluruh 12 kota penyelenggara harus memastikan satu hal. Semuanya harus memastikan bahwa setidaknya 25% kapasitas normal stadion akan digunakan untuk menampung para penonton. Hal inilah yang tidak bisa dipenuhi oleh pemeirntha kota Bilbao. Hal ini terpaksa dilakukan mengingat kebijakan pembatasan kerumunan massa yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.

Menurut catatan M88, Bilbao awalnya diselenggarakan 4 laga dalam perhelatan ini. Awalnya, stadion yang ditunjuk adalah stadion San Mames yang dibangun dengan dana $250 juta. Laga tersebut mencakup laga dari seluruh kualifikasi grup yang harus dijalani Spanyol. Kini, setelah keputusan yang dikeluarkan oleh UEFA, seluruh laga tersebut akan diselenggarakan di Estadio La Cartuja di Sevilla.

Tanggapan Terkait Pembatalan Bilbao Euro 2020

Diego Arambalza, salah seorang jurnalis setempat, mengatakan bahwa keputusan ini memberikan pukulan dan kekecewaan kepada para penggemar setempat. Ada begitu banyak pihak yang berharap laga dapat tetap diselenggarakan. Bahkan perjuangan untuk menjadi salah satu kota penyelenggara telah dilakukan sejak tahun 2014.

Hal inilah yang kemudian membuat banyak pihak kecewa atas keputusan yang dikeluarkan oleh UEFA tersebut. Terlebih kondisi ini terjadi bukan karena kegagalan atau kesalahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah setempat, melainkan kondisi pandemi yang tengah melanda.

Potensi gugatan hukum melawan UEFA

Terkait dibatalkannya Bilbao UEFA 2020, pemerintah kota setempat kini mengancam akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum. Langkah ini diambil untuk menuntut pihak UEFA membayar ganti rugi atas persiapan yang telah dilaklukan sejak 6 tahun terakhir ini. Seluruh persiapan tersebut kini harus berakhir dengan sia-sia.

Terlebih persyaratan bahwa wajib menghadirkan penonton di stadion tidak terdapat di kotnrak asli yang mengikat kedua belah pihak. PIhak UEFA dengan demikian dianggap telah melanggar kesepakatan dalam kontrak terhadap pemerintah Wilayah Basque tersebut. Oleh karenanya, menjadi sebuah langkah yang logis untuk meminta ganti rugi finansial. Terlebih saat ini pihak pemerintah dan masyarakat setempat telah terluka dengan keputusan yang dikeluarkan oleh asosiasi sepakbola tersebut.

Pemerintah Basque sendiri telah menyatakan bahwa sangat tidak memungkinkan bagi mereka untuk melonggarkan kebijakan pembatasan kerumunan massa. Apalagi waktu yang diberikan hanya kurang lebih 2 bulan. Saat ini wilayah tersebut tengah dilanda gelombang keempat pandemi Covid-19. Meski penyelenggaraan Euro 2020 di tempat tersebut memang akan memberikan dampak ekonomi yang positif, hal yang sama juga bisa mengancam keselamatan dan kesehatan warga setempat.

Check Also

Paspor Kesehatan Euro 2020 dan Harapan Penonton

Lembaga olahraga berwenang di Inggris mendukung program sertifikasi kesehatan dari pemerintah setempat. Program paspor kesehatan …